Mubtada' | Pengertiannya, Macam-macamnya, dan Contohnya
D-viralz.com | Pada artikel ini saya masih melanjutkan pembahasan tentang marfu’atul asma’. Diantara isim-isim yang beri’rab rafa’ adalah mubtada’. Apa itu mubtada’? simak penjelasan selengkapnya berikut ini:
Pengertian mubtada’
Mubtada’
secara bahasa merupakan bentuk isim maf’ul dari kata اِبْتَدَأَ yang berarti
“permulaan”. Hal itu sesuai dengan kondisinya yang berada diawal jumlah
ismiyah.
Adapun secara istilah mubtada’ adalah
isim yang beri’rab marfu’ yang bebas dari amil-amil lafdhiyah. Adapun versi arabnya sebagai berikut:
الْمُبْتَدَأُ هُوَ اسْمٌ مَرْفُوْعٌ يَقَعُ فِيْ أَوَّلِ
الْجُمْلَةِ (فؤاد نعمة، ملخص قواعد اللغة العربية (مصر: نهضة مصر) ص. 27))
Artinya:
“mubtada’ adalah isim marfu’ yang berada di awal kalimat” (fu’ad nikmah, mulakhas
qawaidul lughatil arabiyah (mesir: nahdhatu misr) h. 27))
الْمُبْتَدَءُ هُوَ الْإِسْمُ الْمَرْفُوْعُ الْعَارِيْ عَنِ الْعَوَامِلِ
اللَّفْظِيَّةِ (شمس الدين محمد بن محمد الرعيني المالك، متممة الآجرومية في
علم العربية (سورابايا: الحرمين، 1422) ص. 15
Artinya:
“mubtada’ adalah isim marfu’ yang kosong dari amil-amil lafdziyah” (syamsuddin
muhammad bin muhammad ar-ra’ini al-maliki, mutammimah al-ajurumiyah fii
ilmil arabiyah (surabaya: al-haramain, 1422 H) h.15))
Yang
dimaksud amil dalam pengertian diatas adalah sesuatu (faktor) yang mempengaruhi
kata, sehingga ia beri’rab rafa’, nashab, jar, ataupun jazm. Ia mempunyai 2
macam, yakni amil lafdziyah dan amil maknawiyah.
Contoh mubtada’
Islam
adalah agama kita |
الْإِسْلَامُ دِيْنُنَا |
Penjaul
menjual barang dagangan |
الْبَائِعُ يَبِيْعُ الْبَضَائِعَ |
Bahasa
arab adalah bahasa al-Qur’an |
اللُّغَةُ الْعَرَبِيَّةُ لُغَةُ الْقُرْآنِ |
Emas
itu berharga |
الذَّهَبُ ثَمِيْنٌ |
Buah-buahan
bagus untuk badan |
الْفَوَاكِهُ صِحَّةٌ لِلْبَدَنِ |
Mencegah
lebih baik daripada mengobati |
الْوِقَايَةُ خَيْرٌ مِنَ الْعِلَاجِ |
Murid
belajar membaca |
التِّلْمِيْذُ يَدْرُسُ الْقِرَاءَةَ |
Macam-macam mubtada’
Ditinjau dari jenis kata, mubtada’ terbagi menjadi 2 macam, yaitu mubtada’ yang berupa isim dzahir, dan mubtada’ yang berupa isim dhomir.
Mubtada’ berupa isim dzahir
Maksud
dari dzahir adalah ia nampak jelas, berbanding terbalik dengan dhomir yang mana
ia adalah kata ganti yang bersifat umum.
Contoh mubtada’ berupa isim dzahir:
Kebun itu indah |
الْحَدِيْقَةُ جَمِيْلَةٌ |
Masjid itu besar |
الْمَسْجِدُ كَبِيْرٌ |
Muhammad berdiri |
مُحَمَّدٌ قَائِمٌ |
Muhammad nabi kita |
مُحَمَّدٌ نَبِيُّنَا |
Muhammad utusan Allah |
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللَّهِ |
Catatan:
kata yang berwarna merah adalah mubtada’
Mubtada’ berupa isim dhomir
Dhomir
adalah kata ganti, saya telah membahasnya panjang lebar dalam sebuah artikel
tersendiri tentang dhomir. Yang dimaksud disini adalah dhomir munfashil, yaitu
kata ganti yang terpisah, ia ada 12 (هو، همأ، هم، هي،
هن، أنت، أنتما، أنتم، أنتِ، أنتن، أنا، نحن).
Contoh mubtada’ berupa isim dhomir:
Dia cantik |
هِيَ جَمِيْلَةٌ |
Saya seorang siswa |
أَنَا طَالِبٌ |
Kamu dermawan |
أَنْتَ كَرِيْمٌ |
Mereka guru |
هُمْ مُدَرِّسُوْنَ |
Kita seorang muslim |
نَحْنُ مُسْلِمُوْنَ |
Kalian pekerja keras |
أَنْتُمْ مُجْتَهِدُوْنَ |
Catatan: kata yang berwarna
merah adalah mubtada’
Syarat-syarat mubtada’
1.
pada dasarnya mubtada’ selalu berada di awal kalimat. Namun ada beberapa
kondisi yang mengubahnya dari hukum asalnya. Hal ini akan saya bahas nanti
diakhir pembahasan tentang khabar muqaddam dan mubtada’ muakhor.
2. Pada
dasarnya, mubtada’ harus berupa isim makrifat, namun ada beberapa kondisi yang
membolehkan ia berupa isim nakirah, yaitu diantaranya:
1.
ketika ia sebagai maushuf (yang disifati)
Contoh:
Seorang laki-laki yang tampan
didalam rumah |
رَجُلٌ جَمِيْلٌ فِيْ
الْبَيْتِ |
Kata
yang berwarna merah adalah mubtada’. Ia berupa isim nakirah karena ia juga
sebagai maushuf / man’ut (yang disifati). Adapun kata yang berwarna biru adalah
sifat / na’at.
2.
ketika ia disandarkan kepada isim akirah
Penuntut ilmu hadir |
طَالِبُ عِلْمٍ حَاضِرٌ |
Kata
yang berwarna merah adalah mubtada’. Ia berupa isim nakirah karena ia
disandarkan kepada isim nakirah, yaitu علم.
3. ketika ia didahului nafii (pengingkaran)
Orang yang sakit tidak hadir |
مَا مَرِيْضٌ حَاضِرٌ |
Kata
“ما”
di awal kalimat adalah huruf nafii, sedangkan mubtada’ adalah “مريض”.
4.
ketika ia didahului istifham (kata tanya)
Apa ada seorang laki-laki
disisimu? |
هَل رَجُلٌ عِنْدَكَ ؟ |
Kata
“هل”
adalah huruf istifham (kata tanya), sedangkan kata “رجل” adalah mubtada’.
I’rab mubtada’
I’rab
mubtada’ adalah marfu’, karena itulah dia tergolong kedalam isim-isim yang
marfu’. Ketika ia berupa isim mufrad maka tanda i’rabnya adalah dhammah. Ketika
ia berupa isim mutsanna (ganda), atau berupa isim jamak muannats salim atau
jamak taksir tanda i’rabnya adalah huruf alif. Ketika mubtada’ berupa isim
jamak mudzakkar salim atau asma’ khamsah, tanda i’rabnya adalah huruf wauw (و). Kalian bisa
merujuk ke artikel saya yang terdahulu yang berjudul Pembagian i’rab
mengenai rincian tanda-tanda i’rab.
Cara mengi’rab mubtada’
Berikut
ini saya berikan contoh mengi’rab mubtada’:
الْحَدِيْقَةُ جَمِيْلَةٌ
Kebun itu indah
الْحَدِيْقَةُ
: مبتدأ مرفوع وعلامة رفعه الضمة
Kebun : mubtada’, marfu’, dan alamat rafa’nya dhommah
جَمِيْلَةٌ :
خبر المبتدأ مرفوع وعلامة رفعه الضمة
Indah: khabar mubtada’, marfu’, dan alamat rafa’nya dhommah
Cukup
sekian pembahasan kita tentang mubtada’, semoga bermanfaat, nantikan
artikel-artikel berikutnya. Selamat belajar, wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Posting Komentar untuk "Mubtada' | Pengertiannya, Macam-macamnya, dan Contohnya"