Macam-macam Kalimah (Kata) dalam Bahasa Arab
D-viralz.com | Hai semuanya, selamat datang diblog saya, semoga kalian betah membaca artikel-artikel yang ada. Disini saya kita akan belajar tata bahasa arab dari nol, yakni mulai macam-macam kata (kata dalam bahasa arab disebut kalimah).
Setelah meneliti teks teks bahasa arab, para ulama’ dalam bidang tersebut berkesimpulan bahwa kata dalam bahasa arab hanya ada 3 macam saja. yaitu kata kerja ( الْفِعْلُ ), kata benda ( الإِسْمُ ), dan kata huruf ( الْحَرْفُ ). Simak terus artikel ini sampai selesai untuk mengetahui penjelasan lengkap mengenai 3 macam kata diatas.
Isim (Kata
benda)
Macam yang pertama adalah isim (kata benda). Pada dasarnya isim bukan hanya mencakup kata benda saja, namun untuk memudahkan bagi pemula untuk memahaminya, maka kita sebut saja dengan kata benda. Adapun pengertiannya menurut para ahli bahasa arab adalah sebagai berikut:
Pengertian isim
Isim
adalah kata yang menunjukkan sebuah arti, dan ia tidak terikat dengan waktu. Atau dalam istilah bahasa indonesia, disebut
kata benda. Atau versi arabnya adalah:
الإسم هو كلمة دلت على معنى و لا تقترن بزمن
Artinya: “Isim adalah
kata yang menunjukkan sebuah arti, dan ia tidak terikat dengan waktu”
Contoh isim :
muhammad |
مُحَمَّدٌ |
Guru |
مُدَرِّسٌ |
Pohon |
شَجَرَةٌ |
pena |
قَلَمٌ |
Kucing |
قِطٌّ |
Matahari |
شَمْسٌ |
makkah |
مَكَّةُ |
sekolah |
مَدْرَسَةٌ |
Catatan:
isim tidak hanya kata benda saja, tapi mencakup semua kata selain kata kerja
dan kata huruf. Baik itu kata sifat, nama orang, nama hewan, nama tempat,
benda-benda mati, dll....
Tanda-tanda isim
Cara
mengetahui isim yang ada di sebuah kalimat adalah dengan melihat tanda
tandanya. Adapun tanda-tanda isim ada 4, yaitu
1. Beri’rab
jar/khafadz ( berharokat kasroh), contoh:
بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Semua yang berwarna merah diatas
adalah isim karena berharokat kasrah.Sebuah kata bisa berharakat kasrah
karena kemasukan amil yang membuat dia berharakat kasrah. Salah satu
amilnya adalah bertemu huruf jar seperti pada contoh diatas.
2. Kata tersebut menerima tanwin, contoh:
Seorang laki-laki telah berkata |
قَالَ رَجُلٌ |
Aku telah duduk di atas sebuah
kursi |
جَلَسْتُ عَلَى كُرْسِيٍّ |
Seorang siswa telah pergi
kesekolah |
ذَهَبَ
طَالِبٌ إِلَى مَدْرَسَةٍ |
3. Kata
tersebut dimasuki alif dan lam, contoh:
Laki-laki itu telah berkata |
قَالَ الرَّجُلُ |
Aku telah duduk di atas kursi |
جَلَسْتُ عَلَى الْكُرْسِيِّ |
Siswa itu telah pergi kesekolah |
ذَهَبَ
الطَّالِبُ إِلَى الْمَدْرَسَةِ |
4. Kata tersebut diawali
huruf jar, contoh:
Aku telah duduk di atas kursi |
جَلَسْتُ عَلَى الْكُرْسِيِّ |
Siswa itu telah pergi kesekolah |
ذَهَبَ
الطَّالِبُ إِلَى الْمَدْرَسَةِ |
Pena itu di dalam tas |
الْقَلَمُ فِيْ الْحَقِيْبَةِ |
Semua
kata yang berada dibelakang huruf jar adalah isim.
Huruf Jar
Adapun
macam-macam huruf jar adalah sebagai berikut:
HURUF
JAR |
|
Dari |
مِنْ |
Ke |
إِلَى |
Dari |
عَنْ |
Di atas |
عَلَى |
Di / di dalam |
فِيْ |
Barangkali |
رُبَّ |
Dengan |
الْبَءُ (بِ) |
Seperti |
الْكَافُ (كَ) |
untuk |
اللَّامُ (لِ) |
Fi’il (kata kerja)
Jenis kata yang kedua adalah fi’il atau kata kerja, adapun
pengertiannya menurut para ahli bahasa arab adalah sebagai berikut:
Pengertian fi’il
Fi’il
adalah kata yang menunjukkan sebuah arti, dan ia terikat dengan waktu. Atau
dalam istilah bahasa indonesianya, ia disebut kata kerja. Dalam versi arabnya adalah
sebagai berikut:
الفعل
هو كلمة دلت على معنى واقترنت بزمن
Artinya: “Fi’il adalah
kata yang menunjukkan sebuah arti, dan ia terikat dengan waktu. Atau dalam
istilah bahasa indonesianya, ia disebut kata kerja”
Contoh fi’il
Telah
menulis |
كَتَبَ |
Sedang
membaca |
يَقْرَأُ |
sedang
minum |
يَشْرَبُ |
Minumlah |
اِشْرَبْ |
Yang
dimaksud terikat dengan waktu adalah, pekerjaan itu pasti di kerjakan disebuah
waktu, entah itu waktu lampau, atau waktu sekarang, ataupun waktu yang akan
datang. Jadi misalnya kita menyebut kata kerja “makan” maka akan terpintas di
pikiran kita, pekerjaan itu kapan dilakukan? Sudah dilakukan atau belum
dilakukan?. Berbeda jika kita menyebut isim, misalnya “muhammad” maka tidak
akan terpintas di pikiran kita mengenai waktu, muhammad sekarang atau muhammad
yang akan datang?. Muhammad ya muhammad, ia tidak terikat dengan waktu.
Tanda-tanda fi’il
Fi’il
bisa dikenali dengan melihat tanda-tandanya. Adapun tanda-tanda fi’il ada 4, yaitu:
1. Didahului قَدْ , contoh:
قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ |
Sungguh
shalat telah tegak |
2. Didahului
huruf س , contohnya:
سَيَرْجِعُ الْأَبُ إِلَى الْبَيْتِ |
Ayah akan
pulang ke rumah |
3. Didahului
سَوْفَ
, contohnya:
سَوْفَ
يَرْجِعُ الْأَبُ إِلَى الْبَيْتِ |
Ayah akan
pulang ke rumah |
4. Dimasuki
ta’ ta’nis tsakinah, yaitu ta’ ( تْ ) yang menunjukkan perempuan. Contoh:
قَالَتِ
الأُمُّ |
Ibu telah
berkata |
Huruf (huruf ma’ani)
Jenis kata yang ketiga adalah huruf, maksudnya adalah bukan seperti huruf yang kita ketahui seperti a,b,c,d….tetapi huruf yang mempunyai arti. Simak pengertiannya berikut ini:
Pengertian huruf
Huruf
adalah kata yang tidak bisa dipahami artinya kecuali ia bersambung dengan kata
lainnya (isim/fi’il). Atau disebutkan dalam matan jurumiyah bahwa yang dimaksud dengan huruf
adalah:
الحرف ما لا يصلح معه دليل الإسم ولا دليل الفعل
Artinya:
“huruf adalah kata yang tidak bisa dimasuki tanda-tanda isim dan fi’il”
Huruf
tidak memiliki tanda-tanda khusus sebagaimana tanda-tanda yang dimiliki isim dan fi’il.
Contoh huruf:
Dari |
مِنْ |
Ke |
إِلَى |
Dari |
عَنْ |
Di atas |
عَلَى |
Di / di dalam |
فِيْ |
Kemudian |
ثُمَّ |
Atau |
أَوْ |
Dari |
فَ |
Jika |
إِذَا |
sehingga |
حَتَّى |
Dalam bahasa arab, ada yang disebut huruf mabani, yaitu hurf
hijaiyah penyusun kata, seperti( ب ت ث ج ح ). yang
dimaksud dengan huruf disini adalah huruf ma’ani, yaitu huruf yang memiliki arti seperti
contoh-contoh dalam tabel diatas.
Cukup sekian pembahasan mengenai macam-macam kalimah atau kata
dalam bahasa arab. Semoga bermanfaat, tetap semangat untuk belajar.
Posting Komentar untuk "Macam-macam Kalimah (Kata) dalam Bahasa Arab"