Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Naibul Fa'il | Pengertiannya dan Contohnya

naibul fa'il

D-viralz.com
| pada artikel kali ini, kita masih melanjutkan pembahasan tentang marfu’atul asma’. Pada artikel-artikel yang telah lalu, kita telah membahas fa’il, mubtada’, dan khabar mubtada’. Nah sekarang kita akan membahas tentang naibul fa’il dan apa saja yang berkaitan dengannya.

Pengertian naibul fa’il

Naibul fa’il secara bahasa adalah pengganti fa’il, adapun secara istilah

Pengertian naibul fa’il sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab jurumiyah adalah sebagai berikut:

 

نَائِبُ الْفَاعِلِ هُوَ الْإِسْمُ الْمَرْفُوْعُ اللَّذِيْ لَمْ يَذْكُرْ مَعَهُ فَاعِلُهُ

“naibul fa’il adalah isim yang beri’rab marfu’ yang tidak disebutkan fa’ilnya bersamanya”

Naibul fa’il biasa juga disebut المفعول الذي لم يسم فاعله atau maful yang tidak disebutkan fa’ilnya. Karena pada dasarnya naibul fa’il adalah maf’ul bih yang dirubah i’rabnya menjadi marfu’.

Contoh naibul fa’il

Perhatikan kata yang berwarna merah berikut ini:

قُرِأَ الْكِتَابُ

Buku telah dibaca

أُكِلَ الطَّعَأمُ

Makanan telah dimakan

غُسِلَ الْمَلَابِسُ

Pakaian telah dicuci

كُوِيَ الْمَلَأبِسُ

Pakaian telah disetrika

كُنِسَ الْبِلَاطُ

Lantai telah disapu

Cara membuat naibul fail

Pada sub bab pengertian naibul fail diatas sudah dijelaskan bahwa naibul fail pada dasarnya adalah maf’ul bih yang dirubah i’rabnya. Maka sebelum kita membahas cara membuat naibul fail, maka alangkah baiknya kita perhatikan dulu proses perubahan maf’ul bih menjadi naibul fa’il berikut ini:

 

قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْكِتَابَ

Muhammad telah membaca buku

قُرِأَ الْكِتَابُ

Buku telah dibaca

Pada contoh pertama, (الْكِتَابَ) sebagai maf’ul bih, makanya ia beri’rab manshub. Kemudian pada contoh yang kedua, (الْكِتَابُ) sebagai naibul fa’il, makanya ia beri’rab marfu’. Jadi dari kedua contoh diatas kita bisa mengetahui kalau naibul fa’il adalah maf’ul bih yang dirubah i’rabnya menjadi marfu’. Dan naibul fa’il digunakan dalam suatu kalimat ketika pelakunya tidak disebutkan.

Kalian bisa memperhatikan 2 contoh diatas, pada contoh pertama, kalimat tersebut sempurna terdiri dari fi’il + fa’il + maf’ul bih. Kemudian pada contoh yang kedua, fa’ilnya dihilangkan, maka (الْكَلْبَ) yang semula sebagai maf’ul bih berubah i’rabnya menjadi marfu’(berharokat dhammah) sebagai naibul fa’il.

Cara membuat naibul fa’il adalah dengan cara merubah fi’ilnya yang semula fi’il maklum menjadi fi’il majhul, yakni dengan cara merubah harokatnya. Apabila fi’ilnya fi’il madhi, maka didhammah huruf pertamanya, dan dikasrah huruf sebelum akhirnya. Contoh:

 

1

ضَرَبَ زَيْدٌ الْكَلْبَ

Zaid telah memukul anjing

ضُرِبَ الْكَلْبُ

Anjing telah dipukul

2

أَكَلَ زَيْدٌ السَّمَكَ

Zaid telah makan ikan

أُكِلَ السَّمَكُ

Ikan telah dimakan

Apabila fi’ilnya fi’il mudhari’, maka didhammah huruf pertamanya, dan difathah huruf sebelum akhirnya. Contoh:

 

1

يَضْرِبُ زَيْدٌ الْكَلْبَ

Zaid sedang memukul anjing

يُضْرَبُ الْكَلْبُ

Anjing sedang dipukul

2

يَأْكُلُ زَيْدٌ السَّمَكَ

Zaid sedang makan ikan

يُؤْكَلُ السَّمَكُ

Ikan sedang dimakan

 

Naibul fa’il bisa berupa isim dhahir, dan bisa berupa isim dhamir. Adapun naibul fa’il dari isim dhamir sebagai berikut:

 

Dia (lk) telah dipukul

ضُرِبَ

Mereka berdua (lk) telah dipukul

ضُرِبَا

Mereka (lk) telah dipukul

ضُرِبُوْا

Dia (pr) telah dipukul

ضُرِبَتْ

Mereka berdua (pr) telah dipukul

ضُرِبَتَا

Mereka (pr) telah dipukul

ضُرِبْنَ

Kamu (lk) telah dipukul

ضُرِبْتَ

Kalian berdua (lk) telah dipukul

ضُرِبْتُمَا

Kalian (lk) telah dipukul

ضُرِبْتُمْ

Kamu (pr) telah dipukul

ضُرِبْتِ

Kalian (pr) berdua telah dipukul

ضُرِبْتُمَا

Kalian (pr) telah dipukul

ضُرِبْتُنَّ

Aku telah dipukul

ضُرِبْتُ

Kita telah dipukul

ضُرِبْنَا

I’rab naibul fa’il

Sudah jelas bahwa I’rab naibul fa’il adalah marfu’, karena ia termasuk marfu’atul asma’ . Apabila ia mufrad, tanda rafa’nya adalah dhammah, apabila ia mutsanna, tanda rafa’nya adalah alif, apabila ia jamak taksir, tanda i’rabnya adalah dhammah, apabila ia jamak mudzakkar salim, tanda rafa’nya adalah wauw, dan apabila ia jamak muannats salim, tanda rafa’nya adalah dhammah.

Disini saya akan memberikan contoh bagaimana cara mengi’rab naibul fa’il.

 

يُؤْكَلُ السَّمَكُ

فعل مضارع مبني للمجهول مرفوع وعلامة رفعه الضمة

يُؤْكَلُ

Fi’il mudhari’ mabni lil majhul marfu’ dan tanda rafa’nya dhammah

نائب الفاعل مرفوع وعلامة رفعة الضمة

السَّمَكُ

Naibul fa’il marfu’ dan tanda rafa’nya dhammah

 

Cukup sekian pembahasan kita mengenai naibul fa’il, semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Naibul Fa'il | Pengertiannya dan Contohnya"